Wednesday, August 14, 2013

Model Mengajar Delikan

Halo Bapak/Ibu Guru semua...?? Pernah dengar tidak tentang model mengajar delikan? Model Mengajar Delikan adalah akronim dari kata "Dengar-Lihat-Kerjakan". Model pembelajaran ini pertama kali ditemukan oleh Nana Sujana. Model mengajar "Delikan" merupakan salah satu model pembelajaran CBSA yang paling sederhana. Dikatakan sederhana karena mudah dipraktekkan. Kadar aktvitas belajar siswa memang tidak te
rlalu optimal sehingga termasuk ke dalam katagori I (rendah). Model ini tepat digunakan untuk mengajarkan bahan pengajaran yang sifatnya fakta dan konsep. Aktivitas mental siswa dalam penggunaan model mengajar ini adalah mengngat, mengenal, menjalankan, membedakan, menyimpulkan, dan menerapkan. Model ini menekankan informasi-partisipasi.

Adapun langkah-langkah model pembelajaran delikan adalah sebagai berikut.
  1. Prainstruksional. Maksudnya adalah langkah pendahuluan yang meliputi, absensi siswa, apersepsi, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan pokok-pokok bahan pembelajaran, dan informasi kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan.
  2. Instruksional. Maksudnya adalah kegitan Inti yang meliputi tiga hal. Pertam dengar atau mendengarkan. Di sini siswa akan melakukan kegitan mendengarkan penjelasan dari bapak/ibu gurunya mengenai bahan ajar. Oleh sebab itu hendaknya guru harus pandai menyampaikan penjelasannya kepada murid-murid supaya mereka merasa tertarik dan mau serius mempelajarinya. jadi guru harus seni dalam menyampaikan penjelasan mengunakan bahasa yang mudah dimengerti dan difahami oleh anak didiknya. Kedua lihat atau melihat. Apa yang dilihat siswa. Tentunya peragaan guru, contoh-contoh, gambar-gambar baik melalui media seperti slide, proyektor, LCD, membaca buku dan sebagainya. Ketiga kerjakan atau mengerjakan. Apa yang akan dikerjakan oleh siswa. Tentunya adalah tugas-tugas, latihan-latihan soal yang diberikan oleh guru.
  3. Evaluasi. Evaluasi meliputi tiga aspek. Pertama aspek proses. Di sini dibutuhkan bimbingan guru, pemantauan belajar, dan perbaikan belajar. Kedua aspek hasil. Di sini guru melakukan perbaikan hasil belajar maupun pengajuan pertanyaan. Ketiga kesimpulan. Hendak guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil belajar yang telah dilakukan.
  4. Tindak lanjut. Tindak lanjut di sini adalah berupa pemberian tugas berupa Pekerjaan Rumah (PR).
Demikian model pembelajaran delikan ini. Kiranya dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk mengatasi masalah siswa yang terlambat dalam menuntaskan kemampuan belajarnya. Semoga bermanfaat.

No comments: